Website Responsif Tampilan Optimal Semua Perangkat
Pengertian Website Responsif
Website Responsif: Tampilan Optimal di Semua Perangkat – Website responsif merupakan kunci utama dalam menghadirkan pengalaman pengguna yang optimal di era digital saat ini. Kemampuannya untuk beradaptasi secara dinamis terhadap berbagai ukuran layar dan perangkat menjadikan website responsif sebagai standar kualitas yang diharapkan oleh pengguna internet.
Definisi Website Responsif dan Pentingnya dalam Konteks Pengalaman Pengguna
Website responsif adalah situs web yang secara otomatis menyesuaikan tata letak dan kontennya agar sesuai dengan perangkat yang digunakan, baik itu desktop, laptop, tablet, atau smartphone. Hal ini memastikan tampilan yang optimal dan navigasi yang mudah di semua platform. Pentingnya website responsif terletak pada peningkatan pengalaman pengguna (UX). Pengguna tidak perlu lagi berjuang untuk memperbesar atau memperkecil halaman web, atau menavigasi konten yang tidak terformat dengan baik. Website responsif meningkatkan kepuasan pengguna, mengurangi tingkat bounce rate, dan meningkatkan konversi.
Perbedaan Website Responsif, Adaptif, dan Dinamis
Ketiga jenis website ini memiliki pendekatan berbeda dalam menangani berbagai ukuran layar. Meskipun tujuan akhirnya sama – memberikan pengalaman pengguna yang baik di berbagai perangkat – cara mereka mencapainya berbeda.
- Website Responsif: Menggunakan CSS dan media queries untuk menyesuaikan tata letak dan konten secara otomatis berdasarkan ukuran layar. Contoh: Sebagian besar website modern yang Anda temui saat ini menggunakan pendekatan responsif.
- Website Adaptif: Menyajikan beberapa versi halaman web yang berbeda, dan server memilih versi yang paling sesuai dengan perangkat pengguna berdasarkan deteksi user agent. Contoh: Website yang memiliki versi terpisah untuk desktop dan mobile.
- Website Dinamis: Menggunakan teknologi server-side untuk menghasilkan konten yang disesuaikan berdasarkan perangkat pengguna. Contoh: Website e-commerce yang menyesuaikan tampilan produk berdasarkan perangkat pengguna, menampilkan gambar yang dioptimalkan untuk ukuran layar masing-masing.
Perbandingan Keunggulan dan Kekurangan Website Responsif, Adaptif, dan Dinamis
Fitur | Website Responsif | Website Adaptif | Website Dinamis |
---|---|---|---|
Keunggulan | Mudah diimplementasikan, Satu kode basis, Pengalaman pengguna yang konsisten | Performa cepat pada perangkat tertentu, Mudah dalam pengelolaan konten yang berbeda | Konten sangat terpersonalisasi, Pengalaman pengguna yang sangat optimal |
Kekurangan | Bisa kompleks untuk website yang sangat kompleks, Membutuhkan pengujian yang ekstensif | Membutuhkan pembuatan beberapa versi halaman web, Tidak fleksibel untuk ukuran layar yang beragam | Kompleks dan mahal untuk diimplementasikan, Membutuhkan sumber daya server yang besar |
Tren Terkini dalam Desain Website Responsif
Desain website responsif terus berkembang. Berikut tiga tren terkini:
- Micro-interactions: Animasi dan efek kecil yang meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan umpan balik yang instan. Contohnya, animasi loading yang halus atau konfirmasi visual saat pengguna melakukan tindakan.
- Progressive Web Apps (PWAs): Menggabungkan kemampuan website dengan fungsionalitas aplikasi mobile, memberikan pengalaman offline dan akses cepat. Contohnya, aplikasi belanja online yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan produk ke keranjang belanja meskipun dalam mode offline.
- Desain Berbasis Komponen: Menggunakan komponen modular yang dapat digunakan kembali di seluruh website, memudahkan pemeliharaan dan pembaruan. Contohnya, penggunaan komponen yang sama untuk menampilkan produk di halaman katalog dan detail produk.
Peningkatan melalui Website Responsif
Google memberikan prioritas kepada website responsif dalam hasil pencarian. Website yang mudah diakses dan dinikmati oleh pengguna di berbagai perangkat akan mendapatkan peringkat yang lebih baik. Hal ini karena Google menilai pengalaman pengguna sebagai faktor penting dalam menentukan peringkat website.
Elemen Penting Website Responsif
Dalam wawancara eksklusif ini, kita akan mengupas tuntas lima elemen penting yang membentuk pondasi sebuah website responsif yang sukses. Kita akan membahas bagaimana elemen-elemen ini bekerja sama untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal di berbagai perangkat, dari smartphone hingga desktop.
Lima Elemen Penting Website Responsif
Keberhasilan website responsif bergantung pada integrasi elemen-elemen kunci berikut. Kelima elemen ini saling berkaitan dan berkontribusi pada pengalaman pengguna yang seamless dan menyenangkan.
- Desain yang Fleksibel: Desain website harus mampu beradaptasi dengan berbagai ukuran layar tanpa kehilangan elemen penting atau fungsionalitas. Ini dicapai melalui penggunaan CSS dan teknik-teknik layout yang responsif, seperti grid system dan flexbox.
- Media Queries: Merupakan fitur CSS yang memungkinkan pengembang untuk menerapkan gaya yang berbeda berdasarkan karakteristik perangkat, seperti lebar layar, orientasi, dan resolusi. Media queries memungkinkan penyesuaian tampilan website secara dinamis.
- Navigasi yang Intuitif: Navigasi website harus mudah diakses dan dipahami di semua perangkat. Menu navigasi yang sederhana, ikon yang jelas, dan struktur situs yang terorganisir dengan baik sangat penting.
- Penggunaan Gambar yang Dioptimalkan: Gambar beresolusi tinggi dapat memperlambat waktu pemuatan website, terutama pada perangkat mobile. Penggunaan gambar yang dioptimalkan, baik dalam hal ukuran maupun format, sangat penting untuk memastikan pengalaman pengguna yang lancar.
- Pengujian yang Komprehensif: Pengujian website pada berbagai perangkat dan browser merupakan langkah krusial untuk memastikan bahwa website berfungsi dengan baik dan terlihat optimal di semua platform. Ini termasuk pengujian pada berbagai ukuran layar, resolusi, dan orientasi.
Pengaruh Media Queries terhadap Tampilan Website
Media queries merupakan jantung dari website responsif. Dengan menggunakan media queries, pengembang dapat menargetkan perangkat tertentu dan menerapkan gaya CSS yang berbeda berdasarkan karakteristik perangkat tersebut. Misalnya, pada layar yang lebih kecil, website mungkin akan menampilkan menu navigasi yang berbeda, atau mengatur ukuran gambar agar sesuai dengan ruang yang tersedia.
Contoh Kode CSS Media Query
Berikut contoh sederhana bagaimana media query digunakan untuk mengatur lebar gambar:
img
max-width: 100%; /* Gambar akan selalu menyesuaikan lebar kontainernya */
height: auto; /* Tinggi gambar akan otomatis disesuaikan agar mempertahankan rasio aspek */
@media (max-width: 768px) /* Pada layar dengan lebar maksimal 768px */
img
max-width: 80%; /* Lebar gambar dikurangi menjadi 80% dari lebar kontainer */
Tips untuk Navigasi Website Responsif
Navigasi yang mudah digunakan sangat penting untuk pengalaman pengguna yang positif. Berikut beberapa tips untuk menciptakan navigasi responsif yang efektif:
- Gunakan menu hamburger untuk menyembunyikan menu navigasi pada layar yang lebih kecil.
- Pastikan semua link dan tombol mudah diklik, bahkan dengan jari.
- Gunakan ikon yang jelas dan mudah dipahami.
- Pertimbangkan untuk menggunakan navigasi sticky atau fixed untuk menjaga navigasi selalu terlihat.
- Optimalkan urutan dan struktur menu navigasi untuk memudahkan pencarian informasi.
Pentingnya Penggunaan Gambar yang Dioptimalkan
Penggunaan gambar yang dioptimalkan sangat penting untuk kinerja website responsif. Gambar berukuran besar dapat memperlambat waktu pemuatan halaman, terutama pada perangkat mobile dengan koneksi internet yang terbatas. Oleh karena itu, penting untuk mengkompresi gambar tanpa mengurangi kualitas gambar secara signifikan. Format gambar seperti WebP juga dapat membantu mengurangi ukuran file gambar.
Pengujian Website Responsif
Dalam wawancara eksklusif ini, kita akan membahas langkah-langkah krusial dalam memastikan website Anda tampil optimal di berbagai perangkat. Pengujian responsivitas website bukan sekadar formalitas, melainkan kunci keberhasilan dalam menghadirkan pengalaman pengguna yang seamless dan memuaskan. Kegagalan dalam tahap ini dapat berakibat fatal bagi citra dan performa website Anda.
Metode Pengujian Website Responsif yang Efektif
Terdapat beragam metode yang dapat diterapkan untuk menguji responsivitas website. Pemilihan metode yang tepat bergantung pada sumber daya dan kompleksitas website Anda. Berikut tiga metode efektif yang dapat dipertimbangkan:
- Pengujian Manual: Metode ini melibatkan pengecekan tampilan website secara langsung di berbagai perangkat dan ukuran layar. Ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengalaman pengguna sebenarnya.
- Pengujian Otomatis dengan Tools Online: Tools online seperti Google Chrome DevTools atau BrowserStack menawarkan fitur untuk mensimulasikan berbagai perangkat dan ukuran layar, memberikan laporan detail tentang responsivitas website.
- Pengujian Pengguna (User Testing): Metode ini melibatkan pengamatan langsung terhadap pengguna yang berinteraksi dengan website di berbagai perangkat. Feedback dari pengguna memberikan wawasan berharga untuk perbaikan dan optimasi.
Perangkat yang Digunakan dalam Pengujian
Daftar perangkat yang ideal untuk pengujian responsivitas website mencakup berbagai jenis dan ukuran layar, untuk memastikan cakupan yang luas. Hal ini penting karena setiap perangkat memiliki karakteristik unik yang dapat mempengaruhi tampilan website.
- Smartphone dengan berbagai ukuran layar (misalnya, iPhone 13, Samsung Galaxy S22, Google Pixel 6)
- Tablet (misalnya, iPad, Samsung Galaxy Tab)
- Laptop dengan berbagai ukuran layar (misalnya, laptop 13 inci, laptop 15 inci)
- Desktop dengan berbagai resolusi layar
Penggunaan Tools Online untuk Pengecekan Responsivitas
Tools online sangat membantu dalam mempercepat dan menyederhanakan proses pengujian responsivitas. Tools ini memungkinkan pengecekan tampilan website pada berbagai perangkat dan ukuran layar secara simultan, tanpa harus memiliki semua perangkat secara fisik.
Website responsif? Wajib banget! Bayangin deh, pengunjung akses website lo pake HP jadul, eh tampilannya berantakan. Mendingan langsung cus baca Panduan Lengkap Membangun Situs Web Pertama Anda dari Nol biar website-mu anti ribet di semua perangkat. Di panduan itu, bakal dapet tips & trik bikin website responsif yang kece badai, jadi ga perlu khawatir lagi deh tampilannya amburadul.
Pokoknya, website responsif = pengalaman user yang happy!
Sebagai contoh, Google Chrome DevTools menyediakan fitur “Device Mode” yang memungkinkan pengembang untuk mensimulasikan berbagai perangkat dan ukuran layar. BrowserStack menawarkan platform pengujian yang lebih komprehensif, memungkinkan pengujian pada berbagai browser dan sistem operasi.
Website responsif? Wajib hukumnya! Bayangin deh, website-mu cakep di laptop, tapi di HP jadi mlempem? Nggak banget kan? Nah, sebelum pusing mikirin tampilan optimal di semua perangkat, kamu harus punya domain dan hosting dulu. Gimana caranya?
Cek aja di sini: Bagaimana cara membeli domain dan hosting? Setelah itu, baru deh fokus bikin website responsif yang kece badai, siap memikat pengunjung dari berbagai macam gadget!
Langkah-langkah Pengujian Website Responsif Secara Manual
Pengujian manual tetap penting untuk memastikan pengalaman pengguna yang optimal. Meskipun tools online membantu, pengujian manual memungkinkan identifikasi masalah yang mungkin terlewatkan oleh tools otomatis.
- Siapkan berbagai perangkat yang mewakili target audiens Anda.
- Akses website Anda pada setiap perangkat.
- Periksa tata letak, navigasi, dan elemen-elemen penting lainnya.
- Pastikan semua elemen ditampilkan dengan benar dan responsif terhadap perubahan ukuran layar.
- Lakukan penyesuaian dan perbaikan jika diperlukan.
Pentingnya Pengujian Pengguna (User Testing)
Pengujian pengguna sangat krusial untuk memastikan website responsif tidak hanya terlihat baik, tetapi juga mudah digunakan dan memenuhi kebutuhan pengguna. Feedback langsung dari pengguna akan mengungkap masalah yang mungkin tidak terlihat selama pengujian teknis. Ini memastikan pengalaman pengguna yang positif dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Contoh Website Responsif yang Baik
Dalam wawancara eksklusif ini, kita akan membahas tiga contoh website responsif yang menonjol dalam hal desain dan fungsionalitas. Analisis mendalam akan mengungkapkan elemen-elemen kunci yang menjadikan website-website ini efektif dan mudah diakses di berbagai perangkat.
Website responsif? Duh, penting banget! Bayangin, portofolio kerenmu dilihat di HP kentang, eh malah lemot! Makanya, pastikan tampilannya kece di semua perangkat. Nah, buat kamu yang lagi butuh pamer karya, bikin website portofolio dong! Kunjungi Website Portofolio: Tampilkan Karya Terbaik Anda untuk inspirasi. Setelah punya portofolio yang sip, jangan lupa cek lagi responsivitas websitenya, biar calon klien terkesan maksimal, nggak cuma desainnya aja yang oke! Website responsif = karya terbaikmu terlihat sempurna di mana aja!
Contoh Website Responsif
Berikut tiga contoh website yang menunjukkan praktik terbaik dalam desain responsif:
- Website A: Sebuah portal berita online. Website ini menggunakan tata letak yang fleksibel, menyesuaikan konten dengan ukuran layar yang berbeda. Gambar-gambarnya menyesuaikan ukuran secara otomatis, dan navigasi tetap intuitif di semua perangkat, baik itu smartphone, tablet, maupun desktop. Penggunaan tipografi yang responsif memastikan keterbacaan yang optimal di berbagai ukuran layar.
- Website B: Toko online e-commerce. Website ini menampilkan produk-produknya dengan cara yang mudah diakses dan menarik di semua perangkat. Gambar produk beresolusi tinggi yang dioptimalkan untuk kecepatan loading, serta sistem navigasi yang sederhana dan efisien. Proses checkout yang mudah dan responsif memastikan pengalaman belanja yang nyaman.
- Website C: Portofolio desainer grafis. Website ini menampilkan karya-karya desain dengan tampilan visual yang menarik dan responsif. Animasi halus dan transisi yang mulus meningkatkan pengalaman pengguna. Tata letak yang bersih dan minimalis memastikan fokus tetap pada karya-karya yang ditampilkan, tanpa mengabaikan kenyamanan akses di berbagai ukuran layar.
Tabel Perbandingan Keunggulan dan Kelemahan
Tabel berikut merangkum keunggulan dan kelemahan dari ketiga website responsif tersebut. Tabel ini dirancang agar responsif dan mudah dibaca di berbagai perangkat.
Website | Keunggulan | Kelemahan | Perbaikan yang Disarankan |
---|---|---|---|
Website A | Navigasi intuitif, tata letak fleksibel, gambar responsif. | Beberapa elemen teks mungkin terlalu kecil di beberapa perangkat mobile. | Optimasi ukuran teks untuk berbagai ukuran layar. |
Website B | Proses checkout yang mudah, gambar produk berkualitas tinggi, desain yang bersih. | Waktu loading halaman utama agak lambat pada koneksi internet yang lambat. | Optimasi gambar dan kode untuk meningkatkan kecepatan loading. |
Website C | Animasi halus, desain visual yang menarik, tata letak minimalis. | Beberapa fitur interaktif mungkin kurang optimal pada perangkat yang lebih tua. | Pengujian kompatibilitas pada berbagai perangkat dan browser. |
Penanganan Berbagai Ukuran Layar dan Orientasi
Ketiga website tersebut menangani berbagai ukuran layar dan orientasi dengan menggunakan teknik-teknik responsif seperti media queries dan fleksibilitas tata letak. Konten secara otomatis menyesuaikan diri dengan ukuran layar, memastikan tampilan yang optimal baik dalam mode landscape maupun portrait.
Elemen Desain yang Menarik dan Mudah Digunakan
Elemen-elemen desain seperti tipografi yang jelas, penggunaan warna yang konsisten, navigasi yang intuitif, dan tata letak yang bersih dan terorganisir berkontribusi pada pengalaman pengguna yang positif. Penggunaan whitespace yang efektif meningkatkan keterbacaan dan estetika website.
Best Practice Desain Website Responsif
Berdasarkan observasi dari ketiga website tersebut, praktik terbaik dalam desain website responsif meliputi penggunaan media queries yang efektif, optimasi gambar, tata letak yang fleksibel, dan pengujian menyeluruh pada berbagai perangkat dan browser. Prioritas utama harus selalu pada pengalaman pengguna yang optimal di semua platform.
Format dan Struktur Konten Website Responsif
Struktur konten yang baik merupakan kunci utama dalam membangun website responsif yang optimal. Website responsif harus mampu beradaptasi dengan berbagai ukuran layar, dari desktop hingga perangkat mobile. Hal ini tidak hanya bergantung pada penggunaan CSS dan media queries, tetapi juga bagaimana kita menyusun dan mengorganisir konten website itu sendiri.
Pengaruh Struktur Konten terhadap Responsivitas Website
Struktur konten yang rapi dan terorganisir akan memudahkan proses adaptasi website ke berbagai ukuran layar. Konten yang tersusun secara logis dan hierarkis akan lebih mudah diatur dan dimodifikasi dengan CSS untuk menyesuaikan tampilannya pada berbagai perangkat. Sebaliknya, struktur konten yang berantakan dan tidak terstruktur akan menyulitkan proses tersebut dan dapat menghasilkan tampilan website yang kurang optimal di beberapa perangkat.
Contoh Struktur HTML Sederhana untuk Halaman Website Responsif
Berikut contoh struktur HTML sederhana untuk halaman website responsif yang menggunakan semantic HTML5:
<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Website Responsif</title>
<link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
<header>
<nav>
<ul>
<li><a href="#">Beranda</a></li>
<li><a href="#">Tentang Kami</a></li>
<li><a href="#">Kontak</a></li>
</ul>
</nav>
</header>
<main>
<article>
<h1>Judul Artikel</h1>
<p>Isi artikel.</p>
</article>
</main>
<footer>
<p>Copyright 2023</p>
</footer>
</body>
</html>
Contoh ini menggunakan elemen-elemen semantic HTML5 seperti <header>
, <nav>
, <main>
, dan <footer>
untuk memberikan struktur yang jelas dan terorganisir. Elemen-elemen ini memudahkan dalam penargetan dan styling dengan CSS.
Pentingnya Penggunaan CSS untuk Menyesuaikan Tampilan Konten
CSS (Cascading Style Sheets) sangat penting dalam membangun website responsif. CSS memungkinkan kita untuk mengatur tampilan konten website dengan mudah dan efisien. Dengan menggunakan media queries dalam CSS, kita dapat mendefinisikan tampilan yang berbeda untuk berbagai ukuran layar. Misalnya, kita dapat mengatur lebar kolom, ukuran font, dan tata letak konten yang berbeda untuk desktop, tablet, dan smartphone.
Teknik Menampilkan Konten Secara Efektif pada Berbagai Ukuran Layar
Berikut beberapa teknik untuk menampilkan konten secara efektif pada berbagai ukuran layar:
Teknik | Penjelasan | Keunggulan | Keterbatasan |
---|---|---|---|
Fluid Grid | Menggunakan persentase untuk lebar elemen, bukan piksel tetap. | Sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan berbagai ukuran layar. | Bisa membutuhkan penyesuaian lebih lanjut untuk tata letak yang kompleks. |
Responsive Images | Menampilkan gambar dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran layar. | Mengoptimalkan kecepatan loading dan kualitas gambar. | Membutuhkan pengaturan atribut srcset dan sizes . |
Media Queries | Menentukan style yang berbeda berdasarkan ukuran layar. | Memberikan kontrol yang sangat detail terhadap tampilan pada berbagai ukuran layar. | Bisa menjadi kompleks untuk website yang besar dan kompleks. |
Flexbox dan Grid | Layout modern yang fleksibel untuk mengatur tata letak elemen. | Mudah digunakan untuk membuat tata letak yang responsif dan kompleks. | Mungkin membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep Flexbox dan Grid. |
Struktur Navigasi Efektif untuk Website Responsif
Struktur navigasi yang efektif sangat penting untuk website responsif. Navigasi harus mudah diakses dan dipahami di semua perangkat. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain:
- Menggunakan menu hamburger untuk menyembunyikan menu navigasi pada layar kecil.
- Membuat navigasi yang sederhana dan ringkas.
- Menggunakan navigasi sticky atau fixed untuk memastikan navigasi selalu terlihat.
- Memastikan link navigasi mudah diklik pada semua ukuran layar.
FAQ Website Responsif: Website Responsif: Tampilan Optimal Di Semua Perangkat
Dalam wawancara eksklusif ini, kita akan membahas pertanyaan umum seputar website responsif. Topik ini krusial bagi pebisnis yang ingin menjangkau audiens seluas mungkin di era digital saat ini. Kemampuan website untuk beradaptasi dengan berbagai perangkat merupakan kunci keberhasilan online.
Definisi Website Responsif
Website responsif adalah situs web yang secara otomatis menyesuaikan tampilan dan tata letaknya agar sesuai dengan ukuran layar perangkat yang digunakan, baik itu desktop, tablet, atau smartphone. Ini memastikan pengalaman pengguna yang optimal di semua platform.
Pentingnya Website Responsif, Website Responsif: Tampilan Optimal di Semua Perangkat
Website responsif sangat penting karena menawarkan manfaat signifikan bagi pengguna dan bisnis. Bagi pengguna, website responsif memberikan pengalaman browsing yang nyaman dan mudah diakses, tanpa perlu melakukan zoom atau scroll berlebih. Bagi bisnis, website responsif meningkatkan visibilitas, meningkatkan peringkat , dan pada akhirnya meningkatkan konversi dan pendapatan.
- Pengalaman pengguna yang lebih baik meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas merek.
- Peringkat yang lebih tinggi karena mesin pencari menyukai website yang mudah diakses oleh semua pengguna.
- Tingkat konversi yang lebih tinggi karena pengguna lebih mudah berinteraksi dan melakukan pembelian.
Biaya Pembuatan Website Responsif
Biaya pembuatan website responsif bervariasi tergantung pada kompleksitas website, fitur yang dibutuhkan, dan penyedia jasa yang dipilih. Secara umum, biaya berkisar dari beberapa juta rupiah hingga puluhan juta rupiah. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya meliputi:
- Jumlah halaman website
- Fitur-fitur khusus (e-commerce, integrasi sistem, dll.)
- Tingkat kustomisasi desain
- Penggunaan platform CMS (Content Management System)
- Biaya pemeliharaan dan dukungan
Sebagai contoh, website sederhana dengan beberapa halaman mungkin hanya membutuhkan biaya beberapa juta rupiah, sedangkan website e-commerce yang kompleks dengan fitur-fitur canggih bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Mengukur Keberhasilan Website Responsif
Keberhasilan website responsif dapat diukur melalui beberapa metrik penting yang mencerminkan pengalaman pengguna dan kinerja website. Berikut beberapa metrik yang relevan:
- Bounce rate: Persentase pengunjung yang meninggalkan website setelah melihat hanya satu halaman. Bounce rate yang rendah menunjukkan pengalaman pengguna yang baik.
- Time on site: Durasi rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung di website. Waktu yang lebih lama menunjukkan engagement yang tinggi.
- Conversion rate: Persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan (misalnya, pembelian, pendaftaran, kontak). Conversion rate yang tinggi menunjukkan efektivitas website dalam mencapai tujuan bisnis.
- Mobile-friendliness score: Skor yang diberikan oleh Google untuk mengukur seberapa mudah website diakses melalui perangkat mobile. Skor yang tinggi menunjukkan website yang responsif dan ramah pengguna mobile.
Perbedaan Website Responsif dan Website Adaptif
Website responsif dan website adaptif sama-sama bertujuan untuk menyediakan pengalaman pengguna yang optimal di berbagai perangkat, namun pendekatannya berbeda. Website responsif menggunakan satu set kode yang menyesuaikan diri dengan ukuran layar, sementara website adaptif menggunakan beberapa versi website yang berbeda untuk setiap perangkat (misalnya, versi desktop, versi tablet, versi mobile). Website responsif lebih efisien dan mudah dipelihara dibandingkan website adaptif.
Sebagai contoh, website responsif akan secara otomatis menyesuaikan lebar kolom dan ukuran gambar agar sesuai dengan layar smartphone, sementara website adaptif mungkin menampilkan versi website yang disederhanakan dengan konten yang berbeda untuk smartphone.