Apa itu desain website responsif?
Desain Website Responsif: Apa Itu Desain Website Responsif?
Apa itu desain website responsif? – Bayangkan sebuah rumah yang selalu menyesuaikan diri dengan penghuninya. Jika penghuninya banyak, rumah tersebut terasa lapang dan nyaman. Jika penghuninya sedikit, rumah tetap terasa hangat dan fungsional. Desain website responsif bekerja dengan prinsip yang sama. Ia mampu beradaptasi dengan berbagai ukuran layar, memastikan kenyamanan dan aksesibilitas bagi setiap pengunjung, tak peduli perangkat apa yang mereka gunakan.
Website responsif adalah kunci untuk menciptakan pengalaman online yang optimal. Seperti seorang psikolog yang menyesuaikan pendekatannya dengan setiap klien, website responsif menyesuaikan tampilan dan fungsinya agar sesuai dengan perangkat yang digunakan, baik itu desktop, tablet, atau smartphone. Ini memastikan pengunjung merasa nyaman dan mudah berinteraksi dengan website, mengurangi frustasi dan meningkatkan kepuasan.
Pengertian Desain Website Responsif
Desain website responsif adalah teknik pengembangan website yang memungkinkan tampilan website menyesuaikan diri secara otomatis dengan ukuran layar perangkat yang digunakan. Tidak perlu melakukan zoom atau scroll berlebih untuk melihat konten. Bayangkan website sebagai sebuah organisme hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Itulah esensi dari website responsif.
Contoh Website Responsif dan Non-Responsif
Perbedaan antara website responsif dan non-responsif sangat signifikan. Website responsif memberikan pengalaman yang seamless dan nyaman, sementara website non-responsif bisa membuat pengunjung merasa frustrasi dan kesulitan dalam navigasi. Berikut perbandingannya:
Nama Website | URL | Contoh Responsif | Contoh Non-Responsif |
---|---|---|---|
Tokopedia | www.tokopedia.com | Tampilan menyesuaikan dengan baik di berbagai perangkat, konten terorganisir dan mudah diakses. | (Contoh hipotetis: Website lama dengan tata letak tetap yang tidak menyesuaikan dengan layar mobile, membuat konten terpotong atau sulit dibaca.) |
www.google.com | Tampilan bersih dan sederhana, mudah dinavigasi di semua perangkat. | (Contoh hipotetis: Website dengan gambar besar yang tidak terkompresi, menyebabkan loading lambat di perangkat mobile.) |
Manfaat Desain Website Responsif
Menggunakan desain website responsif memberikan banyak keuntungan, baik bagi pemilik bisnis maupun penggunanya. Ini seperti memberikan terapi yang tepat untuk website Anda, memastikan kesehatan dan pertumbuhannya.
- Meningkatkan Pengalaman Pengguna: Pengunjung dapat mengakses website dengan mudah dan nyaman dari berbagai perangkat.
- Meningkatkan : Google memberikan peringkat yang lebih tinggi pada website responsif.
- Meningkatkan Konversi: Pengalaman pengguna yang lebih baik berujung pada peningkatan konversi (misalnya, pembelian atau pendaftaran).
- Menghemat Biaya: Tidak perlu mengembangkan website terpisah untuk setiap perangkat.
- Meningkatkan Keterjangkauan: Menjangkau audiens yang lebih luas, karena website dapat diakses dari berbagai perangkat.
Tantangan Pengembangan Website Responsif
Meskipun menawarkan banyak manfaat, pengembangan website responsif juga memiliki tantangan. Ini seperti proses terapi yang membutuhkan kesabaran dan keahlian.
- Kompleksitas Pengembangan: Membutuhkan keahlian dan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan pengembangan website non-responsif.
- Pengujian: Memerlukan pengujian yang menyeluruh pada berbagai perangkat dan browser untuk memastikan kompatibilitas.
- Perawatan: Membutuhkan perawatan dan pembaruan yang berkelanjutan untuk menjaga kinerja dan kompatibilitas.
Ilustrasi Website Responsif
Bayangkan sebuah website e-commerce yang menjual pakaian. Pada desktop, website menampilkan gambar produk yang besar dan detail, serta navigasi yang lengkap. Pada tablet, tampilan menjadi lebih ringkas, tetapi tetap menampilkan informasi penting. Pada smartphone, tampilan difokuskan pada gambar produk utama dan tombol “beli sekarang”, dengan navigasi yang disederhanakan untuk kemudahan penggunaan.
Desain website responsif memastikan tampilan situs web yang optimal di berbagai perangkat, dari desktop hingga perangkat mobile. Kemampuan adaptasi ini krusial, terutama jika situs tersebut dibangun dengan CMS yang mampu menampung trafik tinggi. Pertanyaan kunci yang muncul kemudian adalah, bagaimana memilih sistem manajemen konten yang tepat? Untuk menjawabnya, perlu dipertimbangkan skalabilitas sistem tersebut; baca lebih lanjut di CMS mana yang paling scalable?
untuk memahami pilihan terbaik. Pemilihan CMS yang tepat akan mendukung implementasi desain website responsif yang efektif dan efisien, menjamin pengalaman pengguna yang konsisten di semua platform.
Setiap elemen pada website tersebut, dari gambar hingga teks, secara dinamis menyesuaikan ukuran dan posisinya untuk memberikan pengalaman yang optimal pada setiap perangkat. Ini menciptakan sebuah pengalaman yang terintegrasi dan nyaman, seperti ruang terapi yang selalu menyesuaikan diri dengan kebutuhan kliennya.
Prinsip-Prinsip Desain Website Responsif
Membangun website responsif ibarat menciptakan sebuah rumah yang nyaman dan dapat dihuni oleh berbagai penghuni dengan karakteristik berbeda. Setiap penghuni, dalam hal ini perangkat (smartphone, tablet, laptop, desktop), memiliki kebutuhan dan preferensi unik. Desain responsif memastikan website Anda dapat beradaptasi dengan fleksibel dan tetap memberikan pengalaman optimal bagi semua “penghuni” tersebut, menciptakan rasa nyaman dan harmonis dalam interaksi mereka dengan website Anda. Kegagalan dalam hal ini akan membuat “penghuni” merasa tidak nyaman, bahkan frustrasi, dan akhirnya meninggalkan “rumah” Anda.
Desain website responsif memastikan tampilan situs web optimal di berbagai perangkat, dari desktop hingga smartphone. Kemampuan adaptasi ini krusial, terutama jika situs web tersebut dirancang untuk audiens global. Perlu dipertimbangkan pula pemilihan CMS yang tepat; pemilihan Memilih CMS yang Mendukung Fitur Multilingual sangat penting untuk menjangkau pasar internasional. Sistem manajemen konten yang mendukung multibahasa akan melengkapi desain responsif, memastikan pengalaman pengguna yang konsisten dan efektif di seluruh platform dan bahasa, sehingga optimalisasi desain website responsif tercapai secara maksimal.
Untuk mencapai harmoni tersebut, beberapa prinsip dasar perlu dipertimbangkan dan diimplementasikan dengan cermat. Seperti halnya membangun rumah yang kokoh, prinsip-prinsip ini menjadi fondasi yang kuat bagi website responsif Anda.
Fluid Grids
Bayangkan sebuah rumah dengan ruangan-ruangan yang dapat menyesuaikan ukurannya sesuai kebutuhan. Fluid grids bekerja dengan prinsip yang sama. Alih-alih menggunakan ukuran piksel tetap, fluid grids menggunakan persentase untuk menentukan lebar kolom dan elemen-elemen lainnya pada website. Dengan demikian, tata letak website akan secara otomatis menyesuaikan diri dengan lebar layar perangkat yang digunakan. Sebuah grid yang fleksibel memungkinkan elemen-elemen website untuk menyesuaikan diri secara proporsional, mencegah tampilan yang terpotong atau terlalu sempit pada berbagai ukuran layar. Ini menciptakan pengalaman yang lebih nyaman dan mudah dinavigasi bagi pengguna.
Flexible Images
Sama seperti fluid grids, gambar juga perlu beradaptasi dengan lebar layar yang berbeda. Menggunakan atribut max-width: 100%;
pada tag memastikan gambar akan menyesuaikan lebarnya dengan kontainernya tanpa kehilangan kualitas gambar. Gambar tidak akan melebihi lebar kontainer, sehingga mencegah gambar terpotong atau meluber keluar dari area yang telah ditentukan. Ini menjaga tampilan website tetap rapi dan terorganisir pada semua ukuran layar, meningkatkan pengalaman visual pengguna.
Media Queries
Media queries adalah fitur CSS yang memungkinkan Anda untuk menerapkan gaya yang berbeda berdasarkan karakteristik perangkat, seperti lebar layar, orientasi layar (potret atau lanskap), dan resolusi. Ini seperti memiliki rencana arsitektur yang berbeda untuk setiap jenis penghuni rumah Anda. Dengan media queries, Anda dapat membuat tata letak yang dioptimalkan untuk berbagai ukuran layar. Berikut contoh penerapan media queries:
/* Gaya untuk layar dengan lebar lebih dari 768px */
@media (min-width: 768px)
.container
width: 750px;
margin: 0 auto;
/* Gaya untuk layar dengan lebar kurang dari 768px */
@media (max-width: 768px)
.container
width: 90%;
margin: 0 5%;
Penggunaan CSS Framework, Apa itu desain website responsif?
CSS framework seperti Bootstrap atau Tailwind CSS menyediakan kumpulan gaya dan komponen siap pakai yang mempermudah pengembangan website responsif. Mereka menawarkan grid system, komponen UI, dan utilitas yang telah dioptimalkan untuk responsivitas. Menggunakan framework ini seperti menggunakan modul-modul bangunan prefabrikasi, yang mempercepat proses pembangunan dan memastikan kualitas dan konsistensi desain. Ini menghemat waktu dan usaha pengembang, memungkinkan mereka untuk fokus pada aspek lain dari pengembangan website.
Langkah-langkah Membuat Website Responsif Sederhana
- Buat struktur HTML dasar dengan elemen-elemen yang diperlukan.
- Gunakan CSS untuk menata tampilan website pada ukuran layar standar.
- Implementasikan fluid grids dan flexible images.
- Tambahkan media queries untuk menyesuaikan tampilan pada berbagai ukuran layar.
- Uji website pada berbagai perangkat dan browser untuk memastikan responsivitas.
Perbandingan Grid System
Grid System | Deskripsi | Keunggulan | Kelemahan |
---|---|---|---|
12-column grid | Grid system yang membagi layout menjadi 12 kolom. | Terstruktur dan mudah dipahami. | Kurang fleksibel untuk layout yang tidak mengikuti struktur 12 kolom. |
Flexible grid | Grid system yang dapat menyesuaikan jumlah kolom berdasarkan lebar layar. | Lebih fleksibel dan dapat beradaptasi dengan berbagai ukuran layar. | Membutuhkan lebih banyak konfigurasi dan pemahaman yang lebih mendalam. |
Tools dan Teknologi untuk Desain Website Responsif
Membangun website responsif yang optimal membutuhkan pemahaman mendalam tentang berbagai tools dan teknologi. Pilihan tools yang tepat akan mempercepat proses pengembangan, meningkatkan kualitas, dan memastikan pengalaman pengguna yang konsisten di berbagai perangkat. Layaknya seorang psikolog yang memilih metode terapi yang sesuai dengan kondisi pasien, pemilihan tools ini juga membutuhkan pertimbangan yang cermat berdasarkan kebutuhan proyek dan kemampuan tim.
Desain website responsif memastikan tampilan situs web optimal di berbagai perangkat. Implementasi yang efektif membutuhkan perencanaan matang, termasuk pemilihan sistem manajemen konten (CMS) yang tepat. Keamanan CMS menjadi krusial; penggunaan CMS yang rentan dapat membahayakan seluruh situs, oleh karena itu, memahami bagaimana cara meningkatkan keamanan CMS? merupakan langkah esensial. Dengan CMS yang aman, desain website responsif dapat terwujud secara optimal dan terlindungi dari ancaman siber, menjamin pengalaman pengguna yang positif dan terjamin keamanannya.
Tools dan Teknologi Umum untuk Desain Website Responsif
Beberapa tools dan teknologi krusial dalam pengembangan website responsif meliputi Browser Developer Tools, Responsive Design Checkers, dan framework CSS seperti Bootstrap atau Tailwind CSS. Browser Developer Tools memungkinkan pengembang untuk memeriksa dan men-debug tampilan website pada berbagai ukuran layar dan perangkat. Responsive Design Checkers memberikan gambaran visual tentang bagaimana website akan terlihat pada berbagai resolusi. Framework CSS menyediakan kerangka kerja yang terstruktur dan efisien untuk membangun tata letak responsif.
Daftar Tools Desain Website Responsif Populer
Berikut beberapa tools desain website responsif yang populer, beserta kelebihan dan kekurangannya. Pemilihan tools yang tepat bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing tim pengembangan.
- Bootstrap: Kelebihannya adalah kemudahan penggunaan dan dokumentasi yang lengkap. Kekurangannya adalah ukuran file yang relatif besar jika tidak dioptimalkan dengan baik.
- Tailwind CSS: Kelebihannya adalah fleksibilitas dan kemampuan untuk membuat desain yang sangat kustom. Kekurangannya adalah kurva pembelajaran yang lebih curam dibandingkan Bootstrap.
- Foundation: Kelebihannya adalah fitur-fitur yang komprehensif dan dukungan yang baik untuk berbagai perangkat. Kekurangannya adalah kompleksitasnya yang dapat menyulitkan bagi pemula.
- Chrome DevTools: Kelebihannya adalah integrasi langsung dengan browser Chrome dan kemampuan untuk men-debug kode secara real-time. Kekurangannya adalah hanya dapat digunakan pada browser Chrome.
- Responsive Design Checker (berbagai platform online): Kelebihannya adalah kemudahan penggunaan dan kemampuan untuk memeriksa responsivitas website dengan cepat. Kekurangannya adalah keterbatasan fitur dibandingkan dengan tools yang lebih canggih.
Pentingnya Pengujian Website Responsif pada Berbagai Perangkat dan Browser
Pengujian menyeluruh pada berbagai perangkat dan browser merupakan tahapan krusial dalam pengembangan website responsif. Hal ini memastikan konsistensi tampilan dan fungsionalitas website di berbagai platform. Layaknya seorang psikolog yang melakukan berbagai tes untuk memahami kondisi pasien, pengujian ini membantu mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah sebelum website diluncurkan.
Contohnya, website yang terlihat sempurna di Chrome mungkin mengalami masalah tata letak di Safari atau Firefox. Begitu pula, website yang responsif di desktop mungkin tidak optimal di smartphone atau tablet. Pengujian yang komprehensif membantu menghindari pengalaman pengguna yang buruk dan memastikan kesuksesan website.
Alur Kerja Pengembangan Website Responsif yang Efisien dan Efektif
Alur kerja yang terstruktur dan efisien sangat penting dalam pengembangan website responsif. Tahapannya meliputi perencanaan, desain, pengembangan, pengujian, dan peluncuran. Setiap tahapan memerlukan kolaborasi dan komunikasi yang baik antar anggota tim. Membangun alur kerja yang sistematis, seperti menggunakan metodologi Agile, dapat membantu mengelola proyek secara efektif dan mengurangi risiko.
Desain website responsif memastikan tampilan situs web yang optimal di berbagai perangkat, dari desktop hingga smartphone. Pengembangan website responsif ini membutuhkan platform yang mudah digunakan, terutama bagi pemula. Oleh karena itu, pemilihan CMS yang tepat menjadi krusial; pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah, ” CMS mana yang paling mudah digunakan untuk pemula? “.
Jawaban atas pertanyaan tersebut akan secara signifikan mempengaruhi kemudahan implementasi desain website responsif yang efektif dan efisien. Kemampuan CMS tersebut untuk menghasilkan tampilan responsif merupakan faktor penentu keberhasilan dalam membangun situs web modern.
Contohnya, melakukan pengujian usability pada tahap awal pengembangan dapat membantu mengidentifikasi dan memperbaiki masalah desain sebelum kode ditulis. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya dalam jangka panjang.
Contoh Penggunaan Plugin atau Ekstensi Browser untuk Pengecekan Responsivitas Website
Beberapa plugin dan ekstensi browser dapat membantu dalam pengecekan responsivitas website. Contohnya, Responsive Web Design Tester di Chrome Web Store memberikan pratinjau website pada berbagai ukuran layar. Ekstensi serupa tersedia untuk browser lain. Penggunaan tools ini dapat mempercepat proses pengecekan dan meningkatkan efisiensi kerja.
Misalnya, dengan menggunakan ekstensi tersebut, pengembang dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah tata letak pada ukuran layar tertentu dan langsung melakukan perbaikan tanpa harus mengganti perangkat secara manual.
Tren Terbaru dalam Desain Website Responsif
Dunia desain web responsif terus berkembang, layaknya sebuah organisme yang beradaptasi dengan lingkungannya. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi, perilaku pengguna yang dinamis, dan tuntutan akan pengalaman online yang semakin personal dan efektif. Memahami tren terbaru ini penting untuk memastikan website Anda tetap relevan, menarik, dan mampu memberikan kepuasan bagi pengunjung.
Penggunaan Micro-interactions dan Animasi
Micro-interactions, yaitu animasi kecil yang merespon tindakan pengguna (misalnya, tombol yang berubah warna saat diklik, atau munculnya pesan konfirmasi), kini menjadi elemen kunci dalam desain responsif. Animasi yang halus dan terintegrasi dengan baik tidak hanya meningkatkan estetika, tetapi juga memberikan umpan balik yang instan dan intuitif bagi pengguna, memperkuat rasa keterlibatan dan kepuasan. Bayangkan sebuah tombol “submit” yang berdenyut lembut saat di-hover, memberikan sinyal visual yang jelas kepada pengguna bahwa tombol tersebut dapat diklik. Ini adalah contoh sederhana namun efektif dari micro-interaction yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna.
Optimasi Kecepatan dan Performa Website Responsif
Kecepatan loading website merupakan faktor krusial dalam pengalaman pengguna. Website responsif yang lambat akan membuat pengunjung frustasi dan meninggalkan website sebelum mereka dapat mengakses informasi yang dibutuhkan. Optimasi kecepatan dapat dicapai melalui berbagai cara, termasuk kompresi gambar, penggunaan CDN (Content Delivery Network), dan pengoptimalan kode. Sebuah studi menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan loading website sebesar 1 detik dapat meningkatkan konversi penjualan hingga 7%. Oleh karena itu, investasi dalam optimasi kecepatan adalah investasi dalam keberhasilan website.
Aksesibilitas untuk Pengguna dengan Disabilitas
Desain website responsif yang inklusif memperhatikan kebutuhan pengguna dengan disabilitas. Hal ini meliputi penggunaan alt text pada gambar, kontras warna yang cukup, navigasi keyboard yang mudah diakses, dan dukungan untuk teknologi bantu seperti screen reader. Memastikan aksesibilitas tidak hanya merupakan tindakan etis, tetapi juga memperluas jangkauan audiens dan meningkatkan reputasi website. Contohnya, penggunaan teks alternatif pada gambar memungkinkan pengguna tunanetra untuk memahami isi gambar melalui screen reader.
Perbandingan Desain Responsif dan Desain Mobile-First
Desain responsif dan desain mobile-first merupakan dua pendekatan yang berbeda dalam menciptakan website yang dapat diakses di berbagai perangkat. Desain responsif menggunakan satu basis kode yang menyesuaikan tampilannya berdasarkan ukuran layar, sementara desain mobile-first memprioritaskan pengalaman pengguna pada perangkat mobile dan kemudian menyesuaikannya untuk perangkat yang lebih besar. Meskipun keduanya bertujuan untuk menghasilkan website responsif, mobile-first cenderung lebih efisien dalam hal pengembangan dan optimasi untuk perangkat mobile, terutama di awal pengembangan.
Karakteristik | Desain Responsif | Desain Mobile-First |
---|---|---|
Basis Kode | Satu basis kode | Satu basis kode, dimulai dari mobile |
Prioritas | Semua perangkat | Perangkat mobile |
Kompleksitas | Lebih kompleks | Lebih sederhana |
Implementasi Progressive Web Apps (PWAs)
Progressive Web Apps (PWAs) menggabungkan kelebihan aplikasi mobile dan website. PWAs dapat diakses melalui browser, bekerja offline, dan menawarkan pengalaman pengguna yang mirip dengan aplikasi native. Integrasi PWAs dalam desain website responsif dapat meningkatkan kecepatan loading, ketersediaan offline, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Contohnya, Tokopedia telah mengimplementasikan PWA untuk meningkatkan kecepatan dan pengalaman belanja online bagi penggunanya, bahkan dalam kondisi jaringan yang terbatas.
Perbedaan Website Responsif dan Non-Responsif
Memiliki website yang responsif ibarat memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dalam menghadapi berbagai situasi. Sama seperti kita sebagai manusia yang perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan, website responsif juga harus mampu beradaptasi dengan berbagai perangkat dan ukuran layar. Kemampuan adaptasi ini sangat krusial untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal dan menyenangkan, sehingga website kita dapat diakses dan dinikmati oleh semua orang, terlepas dari perangkat yang mereka gunakan.
Perbedaan Website Responsif dan Website Versi Mobile Terpisah
Website responsif dan website dengan versi mobile terpisah memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatannya. Website responsif menggunakan satu basis kode yang mampu menyesuaikan tampilannya secara otomatis berdasarkan ukuran layar perangkat. Bayangkan seperti seorang aktor yang mampu memerankan berbagai peran dengan menyesuaikan gaya aktingnya. Sementara itu, website versi mobile terpisah memiliki kode yang berbeda untuk versi desktop dan mobile. Ini seperti memiliki dua aktor berbeda yang memerankan peran yang sama, namun dengan penampilan dan cara berakting yang berbeda. Website responsif lebih efisien dan mudah dipelihara karena hanya memerlukan satu basis kode, sementara website versi mobile terpisah membutuhkan perawatan dan pembaruan yang terpisah untuk setiap versi.
Mengukur Tingkat Responsivitas Website
Mengukur responsivitas website bukan sekadar melihat apakah website tersebut terlihat baik di perangkat mobile. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai tools online yang tersedia, atau dengan pengujian manual pada berbagai perangkat dan ukuran layar. Aspek-aspek yang perlu diukur antara lain kecepatan loading, kemudahan navigasi, dan kualitas tampilan visual pada berbagai ukuran layar. Sebuah website yang responsif idealnya akan memiliki kecepatan loading yang cepat, navigasi yang mudah digunakan, dan tampilan visual yang tetap terjaga kualitasnya di semua perangkat.
Kebutuhan Website Responsif untuk Semua Jenis Website
Di era digital saat ini, hampir semua jenis website sangat direkomendasikan untuk dibuat responsif. Pertimbangkan jumlah pengguna yang mengakses internet melalui perangkat mobile. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Dengan website responsif, Anda dapat menjangkau lebih banyak audiens dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Meskipun beberapa website niche mungkin tidak memerlukan responsivitas yang sangat tinggi, menciptakan pengalaman pengguna yang konsisten di semua perangkat tetap menjadi prioritas utama untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Biaya Pembuatan Website Responsif
Biaya pembuatan website responsif bervariasi tergantung pada kompleksitas website, fitur yang dibutuhkan, dan pilihan platform yang digunakan. Pembuatan website responsif sederhana mungkin hanya membutuhkan biaya beberapa juta rupiah, sementara website yang lebih kompleks dan memiliki fitur yang lebih banyak mungkin membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Perlu diingat bahwa investasi pada website responsif adalah investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan keuntungan bisnis Anda di masa mendatang.
Risiko Website Tidak Responsif
Website yang tidak responsif dapat menimbulkan beberapa risiko, antara lain penurunan jumlah pengunjung, pengalaman pengguna yang buruk, dan penurunan peringkat di mesin pencari. Pengalaman pengguna yang buruk dapat menyebabkan pengunjung meninggalkan website Anda dan mencari alternatif lain. Mesin pencari seperti Google juga memprioritaskan website yang responsif dan ramah pengguna. Oleh karena itu, website yang tidak responsif dapat mengalami penurunan peringkat di hasil pencarian, sehingga lebih sulit ditemukan oleh pengguna internet.